WUJUD KEPEDULIAN PENANGANAN KANKER DI INDONESIA, RSPAL dr. RAMELAN RESMIKAN “ RAMELAN CHEMOTERAPHY CENTER”

Sesuai dengan tujuan strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020 – 2024 yaitu penguatan pelayanan Kesehatan dasar dan rujukan serta peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat, RSPAL dr. Ramelan turut berkomitmen untuk selalu berupaya mewujudkan pusat – pusat unggulan pelayanan kesehatan yang andal, salah satunya dengan meresmikan Ramelan Chemoteraphy Center pada Senin, (01/04/2024).

Data Dinkes Kota Surabaya telah menunjukkan peningkatan kasus kanker payudara sebesar 11% pada September 2023 dibandingkan periode sebelumnya. Dan memiliki tren juga terjadi pada rentang usia 19 – 59 tahun. Sementara itu, Neoplasma Ganas Payudara dan Neoplasma Ganas Serviks Uterus masuk dalam 10 penyakit terbesar di Unit Rawat Jalan RSPAL dr. Ramelan pada tahun 2023.
Kondisi tersebut mendasari perlunya peningkatan layanan kemoterapi di RSPAL dr. Ramelan yang diwujudkan dalam Ramelan Chemoterapy Center .

Kemudahan regulasi dan masyarakat dalam mendapatkan kemoterapi yang terintegrasi dalam satu atap sehingga dapat membantu meningkatkan harapan hidup bagi penderita kanker.
Pusat kemoterapi RSPAL dr. Ramelan memiliki kapasitas 92 tempat tidur (TT) dengan klasifikasi 32 TT untuk pasien rawat jalan dan 60 TT untuk pasien rawat inap serta diawaki oleh professional medis yang berpengalaman dan perawat terlatih.
Pencampuran obat kemoterapi telah menerapkan system Handlying Cytostatica dengan menggunakan Safety Cabinet (BSC) di mana arah aliran udara BSC telah dirancang khusus sehingga memberikan keamanan pada operator dari hazard material sekaligus menjaga produk tetap steril dari terkontaminasi bakteri/virus pathogen.

“Pusat Kemoterapi RSPAL dr. Ramelan diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan kemoterapi dalam satu atap, mulai dari pengambilan obat, pendaftaran, hingga tindakan. Selain itu juga dapat mempersingkat waktu tunggu pasien yang akan melaksanakan kemoterapi, mengingat di Jawa Timur angka pasien yang membutuhkan kemoterapi tergolong tinggi,” pungkas Kepala RSPAL dr. Ramelan.